Bayangkan sebuah taman yang tenang, dengan simetri sempurna dan keindahan abadi. Itulah esensi taman klasik, sebuah harmoni antara arsitektur lanskap dan alam. Keindahannya bukan sekadar keindahan visual, tetapi juga refleksi dari prinsip-prinsip desain yang terukur dan terencana. Tanaman, sebagai elemen hidup yang dinamis, memainkan peran kunci dalam mewujudkan visi ini. Pemilihan tanaman yang tepat, dengan memperhatikan tinggi, warna, tekstur, dan kebutuhan perawatan, akan menentukan keberhasilan taman klasik yang menawan.
Taman klasik, dengan ciri khas simetri, proporsi seimbang, dan penggunaan elemen-elemen arsitektur seperti air mancur dan patung, membutuhkan tanaman yang dapat mendukung dan memperkuat tema tersebut. Tanaman keras yang tahan lama, semak yang terawat rapi, dan pohon-pohon yang kokoh menjadi pilihan utama. Warna-warna bunga yang dipilih pun harus harmonis dan elegan, menciptakan palet warna yang menenangkan dan mewah.
Tekstur daun, dari yang halus hingga kasar, menambah dimensi visual dan kedalaman pada taman. Pemahaman tentang karakteristik masing-masing tanaman, mulai dari kebutuhan sinar matahari hingga perawatan khusus, sangat penting untuk menciptakan dan memelihara taman klasik yang lestari.
Karakteristik Taman Klasik

Taman klasik, merupakan representasi estetika dan filosofi dunia kuno, khususnya Yunani dan Romawi. Ciri khasnya yang kuat terletak pada penataan yang terukur, menonjolkan keseimbangan, keselarasan, dan keteraturan. Berbeda dengan taman bergaya naturalistik yang mengedepankan kebebasan bentuk, taman klasik justru menekankan kontrol dan desain yang presisi, menciptakan suasana formal dan megah.
Penggunaan geometri, simetri, dan proporsi merupakan kunci utama dalam desainnya. Prinsip-prinsip matematika dan arsitektur diterapkan untuk menciptakan ruang-ruang yang harmonis dan seimbang. Elemen-elemen arsitektural seperti air mancur, patung, dan pergola seringkali menjadi pusat perhatian, menciptakan titik fokus yang menarik dan memperkuat kesan formal taman.
Elemen Desain Kunci Taman Klasik
Beberapa elemen desain kunci yang membedakan taman klasik dari gaya lain termasuk penggunaan garis lurus, bentuk geometris yang tegas (seperti persegi, lingkaran, dan segi empat), dan penataan tanaman yang simetris. Jalan setapak, biasanya terbuat dari batu atau kerikil, dirancang dengan pola geometris yang rapi. Penggunaan tanaman pun dipilih secara cermat, menekankan tekstur, warna, dan ketinggian untuk menciptakan efek visual yang seimbang dan terstruktur.
Warna-warna yang digunakan cenderung netral dan kalem, seperti hijau tua, hijau muda, abu-abu, dan putih.
Simetri dan Proporsi dalam Desain Taman Klasik
Simetri merupakan prinsip fundamental dalam desain taman klasik. Elemen-elemen desain, seperti pepohonan, semak, dan bunga, seringkali disusun secara simetris di sepanjang sumbu tengah, menciptakan keseimbangan visual yang sempurna. Proporsi juga memainkan peran penting, menentukan skala dan rasio antara berbagai elemen dalam taman. Prinsip proporsi emas, misalnya, seringkali diterapkan untuk menciptakan harmoni dan keseimbangan estetika.
Perbandingan Tiga Elemen Utama Desain Taman Klasik
Elemen | Fungsi | Contoh Implementasi | Dampak Estetika |
---|---|---|---|
Air Mancur | Menambah titik fokus, menciptakan suara menenangkan, dan menambah kelembapan. | Air mancur pusat dengan patung di tengah, air mancur dinding, atau air mancur kecil di sudut-sudut taman. | Menciptakan kesan megah, elegan, dan tenang. |
Patung | Menambah nilai seni, memberikan titik fokus, dan mewakili tema tertentu. | Patung dewa-dewi Yunani, patung hewan, atau patung figur manusia. | Menambah kekayaan visual dan menciptakan suasana yang bermakna. |
Tanaman | Menciptakan tekstur, warna, dan bentuk; membingkai ruang; dan menyediakan privasi. | Barisan pohon yang simetris, semak yang dipangkas rapi, dan bunga-bunga yang diatur dalam pola geometris. | Menciptakan kesan formal, terstruktur, dan seimbang. |
Tata Letak Contoh Taman Klasik Sederhana
Bayangkan sebuah taman persegi panjang. Jalan setapak tengah membelah taman secara simetris, berujung pada sebuah air mancur yang terletak di tengah-tengah. Di kedua sisi jalan setapak, terdapat barisan pohon yang dipangkas rapi, menciptakan kanopi yang teduh. Di antara pohon-pohon, semak-semak yang dibentuk dengan hati-hati memberikan tekstur dan variasi. Area duduk yang elegan, berupa bangku batu atau gazebo, diletakkan secara simetris di kedua sisi air mancur, menawarkan tempat untuk bersantai dan menikmati keindahan taman.
Patung-patung kecil dapat diletakkan di sudut-sudut taman, menambah sentuhan artistik.
Jenis Tanaman Sesuai Tema

Taman klasik mengusung keindahan abadi melalui pemilihan tanaman yang cermat. Keanggunan dan keseimbangan adalah kunci, menciptakan harmoni visual yang menenangkan. Pemilihan tanaman harus mempertimbangkan tinggi, warna, tekstur, dan kebutuhan perawatan untuk memastikan taman tetap lestari dan indah sepanjang tahun. Berikut beberapa pilihan tanaman yang cocok untuk mewujudkan taman klasik impian Anda.
Tanaman Keras untuk Taman Klasik
Tanaman keras, dengan daya tahannya yang luar biasa, menjadi tulang punggung taman klasik. Mereka memberikan struktur dan keindahan yang konsisten dari tahun ke tahun, membutuhkan perawatan minimal namun memberikan dampak visual yang signifikan. Berikut beberapa contohnya:
- Lavender (Lavandula angustifolia): Tinggi 30-60 cm, bunga ungu, aroma harum. Membutuhkan sinar matahari penuh dan tanah yang kering dan berdrainase baik. Tahan kekeringan dan perawatannya relatif mudah.
- Rosmarin (Rosmarinus officinalis): Tinggi 50-100 cm, bunga biru muda atau putih, aroma khas. Tumbuh baik di bawah sinar matahari penuh dan tanah yang kering. Tahan kekeringan dan membutuhkan pemangkasan minimal.
- Salvia (Salvia officinalis): Tinggi 60-90 cm, bunga ungu, biru, atau putih, aroma herbal. Membutuhkan sinar matahari penuh dan tanah yang berdrainase baik. Relatif tahan terhadap hama dan penyakit.
Tanaman Merambat untuk Pagar atau Dinding
Tanaman merambat menambah dimensi vertikal dan keindahan yang dramatis pada taman klasik. Mereka dapat menutupi pagar, dinding, atau pergola, menciptakan suasana yang teduh dan romantis. Pemilihan tanaman merambat perlu mempertimbangkan daya tahan, kecepatan pertumbuhan, dan kebutuhan perawatan.
- Bougainvillea: Merambat dengan bunga berwarna-warni yang melimpah, seperti merah, pink, ungu, dan oranye. Membutuhkan sinar matahari penuh dan tanah yang berdrainase baik. Pertumbuhannya cepat dan perawatannya relatif mudah, hanya perlu pemangkasan rutin.
- Climbing Rose (Rosa): Beragam jenis mawar panjat dengan bunga yang indah dan harum. Membutuhkan sinar matahari penuh dan tanah yang subur dan lembap. Perawatannya meliputi pemangkasan rutin dan penyiraman teratur.
- Clematis: Tanaman merambat dengan bunga yang menawan dalam berbagai warna dan bentuk. Membutuhkan dukungan untuk memanjat dan tanah yang lembap namun berdrainase baik. Perawatannya meliputi pemangkasan dan penyiraman teratur.
Pohon dan Semak untuk Latar Belakang yang Megah
Pohon dan semak besar menciptakan latar belakang yang megah dan memberikan kerangka struktural pada taman klasik. Pemilihannya harus mempertimbangkan ukuran dewasa, bentuk tajuk, dan warna daun untuk menciptakan harmoni visual yang seimbang.
- Pohon cemara (Cupressus): Bentuknya yang piramidal atau kerucut memberikan kesan formal dan elegan. Tahan terhadap berbagai kondisi cuaca dan membutuhkan perawatan minimal.
- Semak buxus (Buxus sempervirens): Dapat dibentuk menjadi pagar atau bentuk-bentuk geometris, menciptakan kesan formal dan rapi. Tahan terhadap pemangkasan dan membutuhkan perawatan minimal.
- Pohon Magnolia: Memiliki bunga yang besar dan harum, memberikan keindahan visual yang luar biasa. Membutuhkan tanah yang subur dan lembap. Perawatannya meliputi pemangkasan dan penyiraman teratur.
Tanaman Bunga Musiman untuk Variasi Warna
Tanaman bunga musiman menambahkan warna dan variasi sepanjang tahun, menjaga taman tetap hidup dan menarik. Pemilihan tanaman yang berbunga secara bergantian akan memastikan taman tetap berwarna-warni dari musim semi hingga musim gugur.
- Tulip (Tulipa): Berbunga di musim semi dengan berbagai warna yang cerah.
- Begonia: Berbunga sepanjang musim panas dengan berbagai warna dan bentuk.
- Aster: Berbunga di musim gugur dengan warna ungu, pink, dan putih.
Tanaman Herbal dan Aromatik
Menambahkan tanaman herbal dan aromatik meningkatkan pengalaman sensorik di taman klasik. Aroma yang harum dan keindahan visualnya dapat meningkatkan suasana taman.
- Mint (Mentha): Aroma menyegarkan dan dapat digunakan dalam minuman atau masakan.
- Thyme (Thymus vulgaris): Aroma yang khas dan dapat digunakan sebagai rempah-rempah.
- Rosemary (Rosmarinus officinalis): Aroma yang kuat dan dapat digunakan sebagai rempah-rempah.
Penggunaan Warna dan Tekstur

Taman klasik mengedepankan keindahan yang harmonis dan elegan, dimana pemilihan warna dan tekstur tanaman berperan krusial dalam menciptakan suasana tersebut. Warna-warna yang dipilih bukan hanya sekedar estetika, tetapi juga mencerminkan kedalaman dan keseimbangan visual. Tekstur, di sisi lain, memberikan dimensi tambahan, menciptakan kesan ruang dan kedalaman yang menarik perhatian. Penggunaan keduanya secara bersamaan akan menghasilkan taman klasik yang memikat dan berkesan.
Palet Warna Harmonis untuk Taman Klasik
Palet warna untuk taman klasik idealnya didominasi oleh warna-warna netral dan lembut, menciptakan suasana tenang dan abadi. Warna-warna pastel seperti putih, krem, abu-abu muda, dan biru pucat sering digunakan sebagai dasar. Warna-warna ini dapat dikombinasikan dengan aksen warna yang lebih berani, namun tetap seimbang, seperti ungu muda, merah muda lembut, atau kuning pucat. Sebagai contoh, perpaduan antara lavender putih dengan mawar merah muda pucat dan dedaunan hijau keabu-abuan akan menciptakan suasana romantis dan klasik yang menawan.
Pemilihan warna juga harus mempertimbangkan pencahayaan di taman, warna yang terlihat cerah di bawah sinar matahari penuh mungkin terlihat berbeda di tempat teduh.
Tekstur Tanaman untuk Kedalaman Visual
Tekstur tanaman memberikan dimensi visual yang kaya pada taman klasik. Perpaduan tekstur yang beragam, dari halus hingga kasar, menciptakan kontras yang menarik dan meningkatkan daya tarik taman. Tekstur halus, seperti daun Hosta yang lembut, memberikan kesan tenang dan damai. Sebaliknya, tekstur kasar, seperti daun Sedum yang berdaging, menawarkan kontras yang kuat dan menarik perhatian.
Tanaman dengan tekstur berbulu, seperti Stachys byzantina (lamb’s ear), menambah sentuhan lembut dan unik.
Penggunaan Tekstur Daun yang Berbeda
Menciptakan efek menarik dalam taman klasik dapat dicapai dengan menggabungkan tanaman yang memiliki tekstur daun yang berbeda. Misalnya, menanam Hosta (daun halus) di samping Artemisia (daun berbulu halus) dan Sedum (daun kasar) akan menghasilkan kombinasi tekstur yang menarik secara visual. Perbedaan tekstur ini akan menciptakan lapisan visual yang dinamis, mencegah taman terlihat monoton dan datar.
Penempatan tanaman dengan tekstur berbeda juga dapat mempengaruhi persepsi ukuran dan bentuk tanaman lainnya, sehingga menambah kedalaman dan kompleksitas pada desain taman.
Skema Penanaman Berbagai Tekstur dan Warna
Skema penanaman yang efektif dalam taman klasik akan mempertimbangkan keseimbangan antara warna dan tekstur. Sebagai contoh, sekelompok tanaman dengan daun hijau tua dan tekstur kasar dapat diimbangi dengan tanaman berbunga putih atau krem dengan tekstur halus. Penggunaan tanaman merambat dengan tekstur yang berbeda juga dapat menambah keindahan dan dimensi vertikal. Misalnya, tanaman merambat dengan daun halus dan bunga berwarna cerah dapat dipadukan dengan tanaman merambat lain yang memiliki tekstur daun yang kasar dan warna bunga yang lebih lembut.
Pentingnya Kontras Warna dan Tekstur
Penggunaan tanaman dengan warna dan tekstur yang kontras merupakan kunci untuk meningkatkan daya tarik visual taman klasik. Kontras yang tepat dapat menciptakan titik fokus, mengarahkan pandangan mata, dan meningkatkan keseluruhan keindahan taman. Namun, penting untuk menjaga keseimbangan dan menghindari kontras yang terlalu mencolok yang dapat mengganggu harmoni keseluruhan. Kontras yang halus dan terkendali akan menghasilkan efek yang lebih elegan dan abadi.
Pemeliharaan dan Perawatan
Taman klasik, dengan keindahannya yang abadi, membutuhkan perawatan yang konsisten untuk menjaga kesehatan dan keindahan tanamannya. Perawatan yang tepat mencakup penyiraman, pemangkasan, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, serta penanggulangan gulma. Dengan pemahaman yang baik tentang kebutuhan spesifik setiap jenis tanaman, taman klasik Anda akan tetap lestari dan memukau sepanjang tahun.
Penyiraman, Pemangkasan, dan Pemupukan Tanaman
Ketiga aspek ini merupakan pilar utama dalam perawatan taman klasik. Penyiraman yang tepat mencegah stres air, sementara pemangkasan yang terarah merangsang pertumbuhan yang sehat dan mempertahankan bentuk tanaman. Pemupukan menyediakan nutrisi penting untuk pertumbuhan optimal dan berbunga yang lebat. Frekuensi dan metode masing-masing tindakan ini bervariasi tergantung pada jenis tanaman, iklim, dan kondisi tanah.
- Penyiraman: Siram secara teratur, terutama selama periode kering, fokus pada penyiraman di pangkal tanaman untuk menghindari penyakit jamur pada daun. Hindari penyiraman berlebihan yang dapat menyebabkan pembusukan akar.
- Pemangkasan: Pemangkasan bertujuan untuk menghilangkan bagian tanaman yang mati, sakit, atau rusak. Pemangkasan juga dapat dilakukan untuk membentuk tanaman dan merangsang pertumbuhan baru. Teknik pemangkasan bervariasi tergantung pada jenis tanaman; misalnya, tanaman semak seperti boxwood (Buxus) perlu dipangkas secara teratur untuk mempertahankan bentuknya yang rapi, sedangkan tanaman berbunga mungkin hanya memerlukan pemangkasan ringan setelah berbunga.
- Pemupukan: Gunakan pupuk yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan tanaman. Pupuk organik, seperti kompos, memberikan nutrisi secara bertahap dan meningkatkan kesehatan tanah. Pupuk kimiawi memberikan nutrisi secara cepat namun perlu digunakan dengan hati-hati untuk menghindari pembakaran akar.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama dan penyakit dapat merusak keindahan dan kesehatan taman klasik. Identifikasi dini dan penanganan yang tepat sangat penting untuk mencegah penyebaran yang lebih luas.
-
Inspeksi rutin: Periksa tanaman secara teratur untuk mendeteksi tanda-tanda hama atau penyakit, seperti perubahan warna daun, bintik-bintik, atau serangga.
-
Pengendalian hayati: Gunakan metode pengendalian hayati sebisa mungkin, seperti memperkenalkan predator alami atau menggunakan insektisida nabati. Contohnya, menggunakan larutan air sabun untuk mengendalikan kutu daun.
-
Penggunaan pestisida: Jika metode pengendalian hayati tidak efektif, gunakan pestisida kimiawi sebagai pilihan terakhir, pastikan memilih pestisida yang sesuai dan ikuti petunjuk penggunaan dengan hati-hati. Pertimbangkan dampak lingkungan dan kesehatan.
Pengendalian Gulma
Gulma bersaing dengan tanaman hias untuk mendapatkan nutrisi dan air, sehingga menghambat pertumbuhannya. Pengendalian gulma secara efektif penting untuk menjaga keindahan dan kesehatan taman klasik.
- Pencabutan manual: Metode yang paling ramah lingkungan, efektif untuk gulma yang tumbuh sedikit.
- Mulsa: Lapisan mulsa organik, seperti jerami atau serpihan kayu, dapat mencegah pertumbuhan gulma dan mempertahankan kelembapan tanah.
- Herbisida: Sebagai pilihan terakhir, gunakan herbisida dengan hati-hati dan ikuti petunjuk penggunaan secara tepat. Pilih herbisida yang selektif untuk menghindari kerusakan pada tanaman hias.
Teknik Pemupukan yang Tepat
Pemupukan yang tepat memastikan pertumbuhan optimal dan berbunga yang lebat pada tanaman taman klasik. Jenis dan jumlah pupuk yang digunakan bergantung pada jenis tanaman, usia tanaman, dan kondisi tanah.
Jenis Tanaman | Jenis Pupuk | Frekuensi Pemupukan |
---|---|---|
Tanaman berbunga | Pupuk tinggi fosfor dan kalium | Setiap 2-4 minggu selama musim tanam |
Tanaman hijau | Pupuk tinggi nitrogen | Setiap 4-6 minggu selama musim tanam |
Tanaman konifer | Pupuk khusus konifer | Sekali atau dua kali setahun |
Contoh Desain dan Ilustrasi Taman Klasik
Desain taman klasik menekankan pada simetri, keseimbangan, dan penggunaan tanaman yang tertata rapi. Elemen arsitektural seperti pergola, air mancur, dan patung sering diintegrasikan untuk menciptakan suasana yang elegan dan tenang. Berikut beberapa contoh desain taman klasik dengan ukuran dan elemen yang berbeda, disertai detail jenis tanaman yang sesuai.
Desain Taman Klasik Berukuran Sedang (10×15 meter)
Taman dengan ukuran ini memungkinkan penataan yang lebih kompleks. Simetri dapat dicapai dengan menempatkan jalur tengah yang membagi taman menjadi dua bagian yang identik. Di sepanjang jalur, dapat ditanam Buxus sempervirens (Buxus) yang dibentuk rapi sebagai pagar pembatas setinggi 60-80 cm. Buxus terkenal dengan perawatannya yang mudah dan bentuknya yang tahan lama. Di bagian tengah, dapat ditempatkan air mancur kecil dengan tanaman Hosta varietas ‘Frances Williams’ di sekelilingnya.
Hosta ini menawarkan daun hijau kebiruan dengan tepi kuning, tahan naungan, dan membutuhkan penyiraman teratur. Di sisi-sisi taman, dapat ditanam Rosa ‘David Austin’ (jenis mawar Inggris) yang berbunga lebat dengan aroma harum, mencapai ketinggian 1-1.5 meter. Untuk menambah warna, Lavandula angustifolia (Lavender) dapat ditanam di sepanjang pagar Buxus, menawarkan aroma yang menenangkan dan perawatan yang minimal.
Desain Taman Klasik Berukuran Kecil (5×7 meter)
Taman kecil tetap dapat menampilkan estetika klasik dengan penataan yang cermat. Sebuah jalur setapak dari batu alam dapat diletakkan di tengah, diapit oleh dua bedengan bunga. Di bedengan, dapat ditanam Dianthus (Anyelir) yang menawarkan berbagai warna bunga dan membutuhkan sinar matahari penuh. Tinggi tanaman sekitar 30-40 cm. Untuk menambah tekstur, Sedum (Stonecrop) dapat ditanam di antara Anyelir.
Sedum tahan kekeringan dan memiliki daun yang bertekstur unik. Di sudut taman, sebuah pot besar berisi Hydrangea macrophylla (Hydrangea) dapat ditempatkan. Hydrangea menawarkan bunga-bunga besar dengan berbagai warna, dan membutuhkan penyiraman teratur dan tanah yang sedikit asam.
Taman Klasik dengan Pergola dan Tanaman Merambat
Pergola kayu yang elegan menjadi fokus utama, dengan Clematis ‘Jackmanii’ yang merambat di atasnya. Clematis ‘Jackmanii’ menawarkan bunga ungu tua yang melimpah di musim panas dan mencapai ketinggian hingga 3 meter. Di bawah pergola, Impatiens walleriana (Impatiens) dapat ditanam sebagai tanaman penutup tanah, menawarkan warna-warna cerah dan toleransi terhadap naungan. Kombinasi warna ungu tua dari Clematis dan warna-warna cerah dari Impatiens menciptakan kontras yang menarik.
Taman Klasik dengan Air Mancur sebagai Elemen Pusat
Air mancur batu yang sederhana menjadi pusat perhatian, dikelilingi oleh tanaman Acorus gramineus ‘Ogon’ (Papyrus Kuning). Papyrus kuning menawarkan daun-daun sempit berwarna kuning-hijau yang kontras dengan warna batu air mancur. Tanaman ini menyukai tempat yang lembap dan cocok untuk area sekitar air mancur. Di sekeliling Papyrus, Carex morrowii ‘Variegata’ (Sedge Varigata) dapat ditanam, menambahkan tekstur dan warna hijau dengan garis putih pada daunnya.
Kombinasi ini menciptakan suasana yang tenang dan menyegarkan.
Taman Klasik dengan Patung sebagai Elemen Dekoratif
Patung klasik, misalnya patung dewi Yunani, ditempatkan di tengah taman. Tanaman Nandina domestica (Heavenly Bamboo) ditanam di sekeliling patung, menawarkan daun hijau yang elegan yang berubah menjadi merah di musim gugur. Tinggi tanaman dapat mencapai 1-2 meter. Nandina memberikan latar belakang yang indah untuk patung dan tekstur yang menarik. Di bawah Nandina, Bergenia cordifolia (Bergenia) dapat ditanam sebagai tanaman penutup tanah, menawarkan daun yang besar dan bertekstur serta bunga-bunga merah muda di musim semi.
Kombinasi ini menciptakan suasana yang harmonis dan klasik.
Ringkasan Akhir

Menciptakan taman klasik yang memukau membutuhkan perencanaan yang matang dan pemahaman mendalam tentang karakteristik tanaman. Dengan pemilihan tanaman yang tepat, memperhatikan warna, tekstur, dan kebutuhan perawatan, taman klasik akan menjadi oase ketenangan yang abadi. Simpulan yang dapat diambil adalah bahwa keberhasilan taman klasik tidak hanya terletak pada elemen arsitekturnya, tetapi juga pada interaksi harmonis antara elemen arsitektur dan alam, di mana tanaman berperan sebagai penentu utama keindahan dan keseimbangan estetika.
Keberagaman tekstur daun dan warna bunga yang dipilih secara cermat akan menciptakan kedalaman dan daya tarik visual yang memikat, memastikan taman klasik tersebut tetap indah sepanjang tahun.
Kumpulan Pertanyaan Umum
Apa saja jenis tanaman penutup tanah yang cocok untuk taman klasik?
Jenis tanaman penutup tanah seperti
-Sedum*,
-Thyme*, dan
-Creeping Phlox* cocok karena perawatannya mudah dan mampu menciptakan tekstur yang menarik.
Bagaimana cara mengatasi hama dan penyakit pada tanaman di taman klasik secara alami?
Penggunaan pestisida alami seperti larutan sabun insektisida atau semprotan minyak neem dapat membantu mengatasi hama secara efektif tanpa merusak lingkungan.
Apakah ada tanaman bunga tahunan yang cocok untuk taman klasik?
Ya, tanaman seperti
-Petunia*,
-Impatiens*, dan
-Marigold* dapat memberikan warna musiman yang indah, asalkan diganti setiap tahunnya.
Bagaimana cara memilih tanaman yang tepat untuk lokasi yang teduh di taman klasik?
Tanaman yang toleran terhadap naungan seperti
-Hosta*,
-Astilbe*, dan
-Ferns* merupakan pilihan yang ideal untuk area yang kurang terkena sinar matahari.
Leave a Reply