DNS (Sistem Nama Domain)
DNS bertindak sebagai penerjemah, mengubah nama domain
ramah manusia seperti www.example.com menjadi alamat IP yang dapat dibaca
komputer seperti 192.0.2.1. Ini menjembatani kesenjangan antara memori kita dan
kebutuhan mesin untuk perutean data yang tepat di internet yang luas.
Fungsi utama:
–
Konversi
Nama ke Alamat IP yang unik: Mengubah nama domain menjadi alamat IP yang unik.
–
Alias
Enchantment: Memberikan satu alamat IP beberapa nama domain (alias).
–
Load
Balancing Magic: Memanfaatkan wizard DNS untuk menyeimbangkan beban di antara
berbagai server.
Struktur DNS dari DNS:
–
Root
Level: Puncak megah kerajaan DNS, ditandai dengan titik mistis (.)
–
Domain
Tingkat Atas (TLD): Alam seperti.com, org, net, dan tanah dengan kode negara
seperti.id, eu, jp, sg.
Domain
Tingkat Kedua: Domain di bawah TLD, domain ini sering digunakan untuk website
pribadi atau bisnis, seperti di ranah
example.com.
–
Subdomain:
Domain yang mengharuskan ada induk agar dapat berdiri. Layaknya sebuah
subheading pada sebuah jurnal, subdomain harus ada induk terlebih dahulu, agar
dapat beroperasi, seperti www.rusdi.com/home.
Server DNS:
–
Root
DNS Server: Penjaga Gerbang pada domain.
–
Server
DNS TLD: Merupakan tempat dimana domain dapat dibentuk dan fungsikan untuk apa
domain tersebut.
Protokol Email
Melanjutkan
pembahasan kemarin kali ini kita akan membahas terkait protocol dari email.
Sebelumnya kita sudah sedikit menyinggung SMTP(Simple Mail Transfer Protocol).
Dalam internet ada yang mengatur terakait pengiriman email dan pembuatan email.
Protokol tersebut dinamakan SMTP yang
merupakan protocol standar untuk mengatur, mengelola sebuah email. Namun, tidak
hanya protocol itu saja ada beberapa protocol yang juga mengatur terkait email.
Berikut ini contoh protocol yang mengatur email:
1. SMTP, yang dikenal sebagai
Simple Mail Transfer Protocol, mencakup seperangkat aturan yang digunakan untuk
transmisi surat elektronik dari klien email ke server email dan di antara
server email yang berbeda. Fungsi utamanya adalah untuk memfasilitasi transmisi
email dari klien, seperti perangkat lunak email populer seperti Outlook, ke
server surat yang ditunjuk, serta untuk merutekan email antara berbagai server
surat sampai mereka akhirnya mencapai server tujuan yang dimaksud.
2. POP3 (Protokol Kantor Pos
versi 3)
POP3 adalah
protokol yang digunakan untuk tujuan mengambil email dari server ke klien,
biasanya mengarah ke pengunduhan dan penghapusan email berikutnya dari server. Peran
utama POP3 adalah mengambil email dari server email dan menyimpannya secara
lokal di perangkat klien, sementara juga menjalankan penghapusan email dari
server pasca-pengunduhan sebagai tindakan default.
3. IMAP (Protokol Akses Pesan
Internet)
IMAP, yang dikenal
sebagai Internet Message Access Protocol, berfungsi sebagai protokol komunikasi
yang digunakan untuk tujuan mengakses dan mengawasi email yang disimpan di
server. Berbeda dengan POP3, IMAP memfasilitasi penyimpanan email di server
sambil memungkinkan pengelolaannya dari beragam perangkat. Fungsi utama IMAP
melibatkan administrasi email langsung di server tanpa memerlukan pengunduhan
semua data ke antarmuka klien. Protokol ini selanjutnya memungkinkan akses
bersamaan dari berbagai perangkat dan memberikan dukungan untuk organisasi
email melalui folder dan indikator status pesan seperti baca atau belum dibaca.
Kesimpulan
Protokol SMTP, POP3, dan IMAP
berperan penting dalam memfasilitasi transmisi, pengambilan, dan pengelolaan
email di dalam dan di antara server. SMTP melayani tujuan mengirimkan email
dari klien ke server dan di antara server. Sebaliknya, POP3 digunakan untuk
mengambil email dari server ke klien, sering mengakibatkan pengunduhan dan
penghapusan email dari server. Di sisi lain, IMAP digunakan untuk mengakses dan
mengelola email yang disimpan di server, memungkinkan sinkronisasi di seluruh
perangkat dan akses bersamaan. Secara kolektif, protokol ini memainkan peran
penting dalam memastikan pengiriman, penerimaan, dan pengorganisasian email
yang efisien melalui jaringan internet.